BERITA KOTA ONLINE.COM, MAKASSAR – Ketua Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi (GERMAK) Indonesia, Asfadhila mengecam pelaku pemarangan terhadap pria berinisial (DE) di jalan Galangan Kapal Kelurahan Kaluku Bodoa Kecamatan Tallo Makassar, Minggu (13/6/2021).
“Polisi harus bertindak cepat menangkap semua pelaku pemarangan,” tegas Asfadhila dalam keterangannya, Senin (14/6/2021).

Akibat peristiwa tersebut korban (DE) mengalami luka sabetan di bagian lengan dan tangan hingga nyaris putus, dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Menurut Asfadhila, tindakan anarkisme dalam bentuk apapun tidak dibenarkan Apalagi Korban DE di koroyok dan diparangi oleh orang Tidak Dikenal (OTK) saat berada di lokasi lahan Almarhum H. Muh. Said.
Hal ini kata dia menunjukkan perbuatan pelaku sangat sadis karena tangan korban nyaris putus diparangi.
Untuk mengantisipasi aksi yang sama terulang, Asfadhilla meminta aparat kepolisian segera menangkap pelaku pemarangan.
“Tidak menutup kemungkinan pelaku ini akan berbuat hal yang sama kepada orang lain,” ujarnya.
Dari keterangan yang dihimpun, aksi pemarangan tersebut diduga dipicu pelaku yang kesal dengan korban yang terpantau berada di lokasi lahan milik almarhum H. Muh. Said.
Warga sekitar juga menduga pelaku pemarangan merupakan penjaga lahan dan aktor yang memprovokasi tindakan premanisme melakukan pengrusakan dan pencurian papan bicara yang telah dilaporkan salah satu ahli waris dari kubu penasehat hukum advocat Ashari Setiawan beberapa waktu lalu.
Diketahui sebelumnya, lahan Warisan milik almarhum H. Muh. Said yang diperkirakan seluas 19 hektar berada dalam penguasaan Pria bernama Ahimsa yang mengklaim satu-satunya ahli waris, belakangan 5 orang saudaranya yang lain keberatan karena tak diikutkan sebagai ahli waris yang sah (arya).
Editor : Syamsul Bakhri As / Uly/ Syaiful Dg Ngemba / H. Sakkar / A. AR. Rakhmansya Iskandar / Andi Ahmad
Komentar