>
Makassar, Berita Kota Online –Syarifuddin Daeng Punna Tokoh Masyarakat Sulsel di jakarta mengapresiasi kader Laskar merah putih Sulawesi Selatan yang di duga merekam pembicaraan Danny Pomanto dengan beberapa pengurus yang datang bertamu di kediamannya.
Menurut pria yang akrab disapa SAdAP ini, sekarang kita memasuki era teknologi mutakhir sehingga apa pun aktifitas yang dilakukan akan terpantau oleh kecanggihan teknologi. Termasuk pembicaraan Danny Pomanto yang direkam lalu kemudian beredar massif di berbagai sosial media hingga menyebabkan kemarahan keluarga,kerabat dan suku bugis makassar.
Dalam rekaman visual yang beredar, Danny Pomanto menyebut beberapa nama tokoh nasional yang salah satunya adalah pak JK, dan dikaitkan dengan beberapa kejadian peristiwa politik di tanah air, bahwa pak JK menskenariokan penangkapan menteri KKP hingga menyebutkan nama-nama tokoh bangsa ini sebagaimana di maksud dalam rekaman suara yang beredar.
Saya menilai bahwa hal ini semakin memperlihatkan tabiat asli dan karakter Danny Pomanto yang sesungguhnya, dan saya anggap bahwa beliau tipe orang yang tidak berpikir panjang dengan apa yang dikatakannya, padahal sebagai calon pemimpin dalam mengeluarkan pernyataan harus lebih berhati hati sebab sedikit pernyataan keliru yang dikeluarkan dapat membuat gaduh kondisi sosial dan politik terang SAdAP.
Terlepas dari rekaman itu, sebagai dewan pembina Laskar Merah putih Sulsel, saya mengapresiasi kader yang berani mengambil resiko walaupun harus mendapatkan sanksi organisasi. Saya acungkan jempol, sebab kader yang di duga merekam pembicaraan Danny itu berhasil menguak sifat asli terlihat dan masyarakat sudah bisa menilai tutur SAdAP.
Lanjutnya, terima kasih kepada kader yang berani berbuat untuk menjaga nama baik bangsa dan negara, pak JK adalah simbol perdamaian dan perekat sesama anak bangsa, beliau telah banyak berkontribusi untuk NKRI dan khususnya sulsel, olehnya itu kader LMP yang merekam tudingan DP ke pak JK dalam pertemuan dengan pengurus LMP Sulsel merupakan sesuatu wajar dilakukan, bisa saja hal ini dilakukan untuk mendokumentasikan percakapan dengan calon walikota namun karena di dalam rekaman tersebut mengandung unsur Fitnah maka hal ini tidak mesti dibiarkan, pada prinsipnya dalam islam disebutkan Kulil Haqqu walaukana Murran “Katakanlah Yang benar walaupun itu Pahit” tutup SAdAP.
Editor : Andi Eka/A.AR Rakhmansya/H.Sakkar/Andi A Effendy
Komentar