oleh

Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Akan Kembalikan Pola SMA Bali Mandara

>

Denpasar, Beritakota Online – Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya berencana mengembalikan pola pendidikan SMA dan SMK Bali Mandara seperti awal berdiri. Hal tersebut ia sampaikan ketika menerima audiensi dari ahli fisika dan matematika dari Prof Yohanes Surya di kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (19/2/2024).

Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya saat menerima audiensi dari Prof Yohanes Surya di kantor Gubernur Bali, Senin (19/2/2024). (Humas Pemprov Bali)

“Saya berencana akan kembali melanjutkan pola pendidikan SMA dan SMK Bali Mandara. Karena salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan dan kebodohan adalah melalui pendidikan untuk anak-anak,” ujar Mahendra melalui keterangan resminya yang diterima detikBali, Selasa (20/2/2024).

Menurutnya, saat sekolah Bali Mandara beroperasi, banyak lulusan-lulusan terbaik yang dapat bersaing di perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri.

“Padahal anak-anak tersebut berasal dari keluarga yang memang benar-benar tidak mampu,” ungkap pria asal Singaraja itu.

Apalagi, kata Mahendra, dengan syarat masuk di sekolah Bali Mandara adalah dari keluarga yang kurang mampu, para siswa jebolan sekolah Bali Mandara memiliki keinginan untuk mengubah martabat keluarganya.

“Sehingga tidak heran mereka yang merupakan lulusan SMA/SMK Bali Mandara memiliki kemampuan akademis yang tidak perlu diragukan dan tidak sedikit dari mereka mampu menjadi calon dokter, calon perwira di Akademi Kepolisian dan sejumlah universitas unggulan dalam negeri bahkan luar negeri,” jelas Mahendra.

Selain itu, pertemuannya dengan Yohanes juga membahas metode pembelajaran Gasing (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan) yang akan bekerja sama dengan Pemprov Bali dan Pertamina.

“Pentingnya proses langkah demi langkah ini dalam metode GASING tercermin sewaktu anak-anak belajar suatu topik, di mana terdapat titik kritis yang harus mereka lewati,” kata Yohanes kepada Mahendra.

Lebih lanjut, metode pembelajaran Gasing ini diciptakan untuk menghilangkan momok belajar matematika yang mengerikan bagi beberapa siswa di Indonesia.

Sebelumnya, Gubernur Bali sebelumnya, Wayan Koster mengubah pola layanan pendidikan SMA Bali Mandara menjadi sekolah reguler. Sistem asrama di sekolah tersebut dihapus karena banyak siswa-siswi lain yang tidak dapat di SMA Bali Mandara, yang juga harus mendapatkan perhatian pemerintah.

Editor : Andi Eka/Andi A Effendy

sumber : detikcom

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed