oleh

Calon Kuat Jadi Kapolri Selama Ini Pernah Jabat Kapolda Metro, Komjen Dr Gatot Eddy Pramono Berpeluang Lanjutkan Tongkat Estafet Kepemimpinan Polri

>

Jakarta, Beritakota Online- Waktu tak terasa berlalu. Kapolri Jenderal Idham Azis sekitar kurang dari 6 bulan lagi akan purna tugas. Tak heran, di internal Korps Bhayangkara sudah mulai marak membahas siapakah Perwira Tinggi (Pati) berikutnya yang akan memegang tongkat komando Tribrata Satu.

Sejumlah nama kandidat berpotensi itu tapi ada dua Pati yang mengerucuk Seperti. Komjen Rycko Amelza yang merupakan mantan ajudan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut sebagai kandidat terkuat Kapolri berikutnya.

Namun disisi lain Ada nama yang menjadi calon kuat juga yakni Wakapolri Sekarang Komjen Pol Dr Gatot Eddy Pramono saat ini masih menjabat Wakapolri yang banyak berpengalaman kepemimpinan ditubuh Polri selama ini dan ini digadang gadang publik untuk melanjutkan Tongkat estafet kepemimpinan Jenderal Pol Idham Azis

Menurut Salah satu Presedium Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Pusat menjelaskan bahwa selama ini yang berpeluang jabat Kapolri rata rata sudah menjabat Kapolda Metro Jaya, Seperti Jenderal Tito Karnavian, Jenderal Idham Azis.dan Komjen DR Gatot Eddy Pramono Sudah menjabat Kapolda Metro sebelum jadi Wakapolri

8 Nama Lulusan Akpol Tahun 1988-1991 Yang disebut akan berpeluang isi jabatan Kapolri

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan setidaknya terdapat delapan nama yang berpotensi melaju menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu selanjutnya.

“Dari pendataan IPW ke-delapan nama itu, terdiri dari lima jenderal bintang tiga (Komjen) dan tiga bintang dua (Irjen),” kata Neta dalam keterangannya, Jumat (12/6), seperti dilansir Merdeka.com.

Neta S Pane menambahkan delapan nama tersebut merupakan lulusan Akademi Kepolisian mulai dari tahun 1988 A hingga tahun 1991.

Nama Kandidat Kapolri

Dikatakan sebelumnya, terdapat 8 nama calon yang berpotensi menjadi Kapolri selanjutnya. Mereka adalah Komjen Rycko Amelza Dahniel (Kabaintelkam), Komjen Agus Andrianto (Kabaharkam), Komjen Boy Rafly (Kepala BNPT), Komjen Listyo Sigit Prabowo (Kabareskrim), dan Komjen Gatot Eddy Pramono (Wakapolri).

Sementara untuk bintang dua, ada Irjen Nana Sudjana (Kapolda Metro Jaya), Irjen Ahmad Lufti (Kapolda Jateng), dan Irjen Fadhil Imran (Kapolda Jatim).

“Ketiga jenderal bintang dua ini bisa masuk bursa calon Kapolri karena menjelang Idham Azis pensiun ada dua posisi jenderal bintang tiga yang bakal pensiun, yakni Kepala BNN dan Sestama Lemhanas. Bahkan, jika menjelang 1 Juli ini posisi Kakorbrimob dijadikan bintang tiga, peluang jenderal bintang dua untuk masuk menjadi bintang tiga menjadi tiga posisi. Sebab, keberadaan Kakorbrimob dengan pangkat Komjen sudah disetujui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan tinggal menunggu penetapan dan pelantikan saja,” paparnya..

Kandidat Akan Digodok Wanjakti

Lebih lanjut, Neta S Pane menjelaskan nama-nama yang muncul sebagai kandidat pengganti Kapolri Jenderal Idham Azis akan digodok oleh Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri. Diketuai langsung oleh Wakapolri serta anggotanya Irwasum, Assisten SDM, dan Kadiv Propam.

“Nama-nama yang digodok Wanjakti ini lalu diserahkan Kapolri kepada Presiden untuk dipilih, kemudian dilakukan uji kepatutan di Komisi III DPR. Di sisi lain Kompolnas juga memberikan nama nama calon Kapolri sebagai usulan kepada Presiden,” tuturnya.

Tiga Kelompok yang Menonjol

Neta S Pane juga menilai dalam bursa calon Kapolri kali ini, IPW melihat setidaknya ada tiga kelompok yang menonjol. Mulai dari ‘Geng Solo’ terdiri dari jenderal-jenderal yang pernah bertugas di Solo, ‘Geng Idham’ terdiri jenderal-jenderal yang dekat dengan Kapolri Idham Azis, serta ‘Geng Netral’ di mana mereka dekat dengan semua pihak.

“Yang menarik dalam dinamika teraktual di Polri, tiga kelompok yang sempat mendominasi putaran elite kekuasaan di Polri, saat ini sudah terkikis dan tersingkir dari putaran elite kekuasaan internal kepolisian tersebut, yakni Geng Syafruddin, Geng Tito, dan Geng BG.” sambungnya.

Geng BG Tersingkir

Adapun kelompok Syafruddin dan Tito di era Kapolri Idham Azis secara perlahan namun pasti tersingkir dari putaran elite kekuasaan di kepolisian.

“Sementara Geng BG tersisih di luar lembaga kepolisian, meski mendapat pangkat menjadi jenderal bintang tiga. Apakah jenderal jenderal bintang tiga Geng BG yang berada di luar Polri ini bisa kembali ke internal kepolisian dan masuk dalam bursa calon Kapolri, kita tunggu saja,” tuturnya.

Komjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si.  (lahir di Solok, Sumatra Barat, 28 Juni1965; umur 54 tahun) adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 20 Desember 2019 mengemban amanat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Gatot, lulusan Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya.

Inilah Riwayat Jabatan

Wakil Kepala Kepolisian Sektor Selektif Wlingi Resor Blitar (1988)

Kepala Kepolisian Sektor Srengat Resor Blitar (1988)

Komandan Peleton Taruna Akabri Semarang (1991)

Perwira Administrasi Operasi Pusat Komando Pusat Komando dan Pengendalian Kepolisian Daerah Metro Jaya (1991)

Perwira Menengah Kepolisian Daerah Metro Jaya (1992)

Kepala Sub Unit Curi Direktorat Serse Kepolisian Daerah Metro Jaya (1993)

Perwira Menengah pada Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (1994)

Kepala Sekretariat Operasi Pusat Komando Pusat Komando dan Pengendalian Biro Operasi Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur (1996)

Kepala Kepolisian Sektor Cempaka Putih Resor Metro Jakarta Pusat (1998)

Perwira Bantuan Muda Tugas Khusus Perwira Bantuan IV/Staf Personil Polri (1999)

Perwira Penghubung Protokol Kapolri (2001)

Kepala Satuan I/Pidana Umum Direktorat Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Jawa Timur (2002)

Kepala Kepolisian Resor Blitar (2005)

Sekretaris Pribadi Kapolri (2006)

Kepala Kepolisian Resor Metro Depok (2008)

Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan (2009)

Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya (2011)

Analis Kebijakan Madya bidang Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri (2012)

Analis Kebijakan Madya bidang Pengkajian Strategi Staf Operasi Polri (2012)

Kepala Bagian Dukungan Administrasi Operasional Biro Pembinaan Operasi Staf Operasi Polri (2013)

Kepala Biro Kelembagaan Tata Laksana Staf Perencanaan dan Anggaran Polri (2014)

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (2016)

Staf Ahli Sosial Ekonomi Kapolri (2017)

Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri (2018)

Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya (2019)

.Wakil Kepala Kepolisian RI (2019-Skrg)

Editor : Andi Eka/ Umat/Asrat Tella/Saiful Dg Ngemba/Syamsul Bakhri/H.Sakkar/Andi A Effendy

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *