oleh

Delapan Jenderal Akan Perebutkan Kursi Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis, Inilah Namanya !!

>

Jakarta, Beritakota Online-Pengamat kepolisian Neta S Pane menilai, geliat calon Kapolri sudah muncul ke permukaan. Pasalnya, Jenderal Idham Azis enam bulan lagi bakal pensiun.

Menurut Neta, ada delapan nama yang disebut-sebut masuk sebagai calon kuat dalam bursa calon Kapolri.

Mereka terdiri dari lima jenderal bintang tiga (komjen) dan tiga bintang dua (irjen). Kedelapan nama ini mulai dari lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988 A hingga lulusan tahun 1991.

Mereka adalah Komjen Rico Ahmelza Dahnil (Kabaintelkam), Komjen Agus Andrianto (Kabaharkam), Komjen Boy Rafly (Kepala BNPT), Komjen Sigit Listyo (Kabareskrim), dan Komjen Gatot Eddy (Wakapolri).

Sedangkan untuk bintang dua ada Irjen Nana (Kapolda Metro Jaya), Irjen Lufti (Kapolda Jateng), dan Irjen Fadhil Imran (Kapolda Jatim).

“Ketiga jenderal bintang dua ini bisa masuk bursa calon Kapolri karena menjelang Idham Azis pensiun ada dua posisi jenderal bintang tiga yang bakal pensiun, yakni Kepala BNN Heru Winarko dan Sestama Lemhanas Mochammad Iriawan,” kata Neta di Jakarta, Kamis (11/6).seperti dilansir Merahputih.com.

Kapolri Jenderal Idham Azis (depan-kiri) saat mendampingi Presiden Joko Widodo, bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, meninjau Mal Summarecon Bekasi untuk melihat persiapan penerapan prosedur standar “New Normal” di sarana perniagaan pada Selasa (26/5) (Agus Suparto)

Dalam bursa calon Kapolri kali ini, Neta melihat ada tiga kelompok yang menonjol, yakni “Geng Solo” terdiri dari jenderal-jenderal yang pernah bertugas di Kota Bengawan itu.

“Geng Idham”, jenderal-jenderal yang dekat dengan Kapolri Idham Azis, dan “Geng Netral” yang dekat dengan semua pihak.

“Yang menarik dalam dinamika teraktual di Polri, tiga kelompok yang sempat mendominasi putaran elit kekuasaan di Polri saat ini sudah terkikis dan tersingkir dari putaran elit kekuasaan internal kepolisian tersebut, yakni ‘Geng Syafruddin’, ‘Geng Tito Karnavian’, dan ‘Geng Budi Gunawan’,” jelas Neta.

Presidium Indonesia Police Watch ini menyebut, dalam sejumlah mutasi di era Kapolri Idham Azis, kelompok Syafruddin dan Tito perlahan tapi pasti tersingkir dari putaran elite kekuasaan di kepolisian.

Sementara Geng Budi Gunawan tersisi di luar lembaga kepolisian, meski mendapat pangkat menjadi jenderal bintang tiga.

“Apakah jenderal-jenderal bintang tiga ‘Geng BG’ yang berada di luar Polri ini bisa kembali ke internal kepolisian dan masuk dalam bursa calon Kapolri, kita tunggu saja,” terang Meta.

Selain itu, ada hal lagi yang menarik untuk dicermati. Adalah nama mantan ajudan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono, Komjen Rico disebut-sebut sebagai calon kuat Kapolri pengganti Idham Azis, mengingat dia adalah Adimakayasa Akpol 88 B.

“Jika hal itu terjadi tentunya ini menjadi fenomena baru, tidak hanya di dalam dinamika kepolisian tapi juga dalam dinamika politik, di mana mantan ajudan Presiden SBY bisa menjadi Kapolri di era Presiden Jokowi,” terang Neta.

Terlepas siapa pun yang menjadi Kapolri, neta yakin yang dipilih Presiden Jokowi nanti, dinamika prosesnya menarik untuk dicermati. ( Div Humas Polri)

Editor : Andi Eka/Asrat Tella/Saiful Dg Ngemba/Syamsul Bakhri/Andi A Effendy

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *