oleh

SAdAP : Hujan dan Banjir di Kota Makassar, Ujian Buat Pemimpin Kita

>

Makassar, Berita Kota Online – Setiap tahun dimusim hujan warga masyarakat terus mengalami keresahan, apalagi intensitas curah hujan yang tinggi membuat debit air meningkat sehingga terjadi genangan air dimana-mana.

Masalah ini perlu menjadi perhatian pemerintah Kota Makassar, oleh sebab itu Syarifuddin Daeng Punna tokoh masyarakat Sulsel di Jakarta ikut memberikan saran agar kedepan Makassar dapat meminimalisir dampak banjir.

“Caranya yaitu melakukan pembebasan lahan guna pembuatan waduk perkotaan yang rawan banjir dengan penyediaan mesin pompa pengisap air di tiap kecamatan yang dihubungkan ke waduk,” kata SAdAP, Sabtu (19/12/2020).

SAdAP menyampaikan, Pemerintah Kota tidak perlu membuat program yang mubazir anggaran, kalau bisa yang berorientasi reklamasi misalnya pajak dari pembangunan itu anggarannya bisa dialihkan ke pembangunan drainase dan juga waduk buatan.

“Anggaran pendapatan asli daerah juga bisa dikonversi ke program penanganan banjir dan bisa dilakukan secara bertahap, misalnya penyediaan waduk ditiap Kecamatan dengan membebaskan lahan di tiap tiap lokasi yang rawan banjir kemudian dibuatkan saluran drainase yang menghubungkan ke tempat pembuangan air, bisa juga dibuat waduk disekitar area tersebut, saya pikir pemerintah dalam hal ini walikota dan DPRD Kota Makassar lebih memahami penggunaan alokasi anggaran yang sudah disiapkan untuk membangun Kota Makassar,” terang SAdAP.

Lebih lanjut, SAdAP menyarankan agar Pemerintah Provinsi dalam hal ini Gubernur perlu juga ikut memikirkan solusi terbaik untuk meminimalisir dampak banjir di Kota Makassar.

“Makanya kedepan pasca pelantikan Walikota Makassar diharapkan pak Danny Pomanto dapat membangun komunikasi dengan pak Gubernur Nurdin Abdullah, sebab pusat aktivitas pemerintahan provinsi Sulsel berkedudukan di Kota Makassar, seyogyanya kedua pemimpin ini bersama sama mencari solusi dengan cara bersinergi, saling support, dan tolong di tanggalkan ego politik, saatnya berpikir untuk kemajuan, hilangkan segala macam tendensi yang tidak menguntungkan daerah karena tujuan dalam memimpin adalah mensejahterakan masyarakat,” saran SAdAP.

“Sangat disayangkan hampir setiap tahun warga Makassar mengeluhkan hal ini kepada saya, dan sebagai orang yang dipercayakan untuk menyampaikan hal tersebut maka saya meneruskan apa yang dikeluhkan warga langsung ke Pemerintah Kota,” sambungnya.

Menurut SAdAP, seringkali pasca banjir masyarakat mengalami banyak masalah baru, muncul wabah penyakit seperti muntaber, demam berdarah, kolera dan penyakit gatal-gatal.

“Maka dari itu, harapan saya kepada walikota makassar terpilih agar menjadikan penanganan banjir ini sebagai program prioritas untuk dilaksanakan kedepannya sehingga dampak yang ditimbulkan tidak menyebabkan kerugian secara materil dan kesehatan,” tutup SAdAP.

Laporan : Andi Eka/A.AR Rakhmansya/Asrat Tella/Andi A Effendy

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed