>
Makassar, Berita Kota Online -Hasil hitung cepat (quick count) Pilwalkot Makassar tahun 2020, sudah beredar. Hasilnya mengunggulkan pasangan nomor urut 1 Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi.
Pasangan berjargon ‘Adama’ mengungguli tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar lainnya.
Menyikapi hasil quick count tersebut, Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, raihan ini menjadi bukti hasil dari perjuangan rakyat.
Lelaki yang akrab disapa Danny Pomanto (DP) menilai, quick count belum merupakan sebuah bukti hukum dari kemenangan, melainkan baru tanda kemenangan dari fakta. Makanya, DP masih menunggu hasil real count dan ketetapan KPU.
“Ini support ta semua. Masih membutuhkan waktu dan itu perlu dijaga dan menjaganya pun jangan dengan euforia. Jangan terlalu banyak kerumunan (apalagi masih dalam suasana pandemi Covid-19, red),” jelas DP, kepada Berita Kota Online, Kamis (10/12/2020).
Sekadar diketahui, dari hasil hitung cepat untuk Pilwalkot Makassar tahun 2020, menunjukkan Paslon nomor urut 1 Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (41 persen), nomor urut 2 Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (34 persen), nomor urut 3 Syamsu Rizal-Fadli Ananda (20 persen), dan nomor urut 4 Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Nurdin Halid (5 persen).
Untuk di Kelurahan Borong Kecamatan Manggala khusus di RW 02 Di Kelurahan Borong dua TPS Yakni TPS 5 Dan TPS 6 Pasangan ADAMA menang telak dengan Perolehan suara pada TPS 5 meraih jumlah 159 suara dan TPS 6 meraih jumlah 170 suara, kata Ketua RW 02 Andi Amir Ma’ruf , katanya.
” Alhamdulillah Pasangan ADAMA menang di TPS RW 02 Kelurahan Borong ini bukti bahwa warga RW 2 Masih mencintai dan mengamanahkan Danny Pamanto Dan Fatmawati Rusdi memimpin Makassar lima tahun akan datang,” jelas Andi Amir Ma’ruf.
Dan Meminta kepada Pasangan ADAMA setelah dilantik untuk tetap Menempatkan Lurah Borong sekarang H.Abd Waris memimpin Kelurahan Borong karena Kinerja Beliau sinergi dengan warga di RW 2 Khususnya dan Warga Kelurahan Borong Umumnya.
Laporan : Andi Eka/ Iwan
Editor : A.AR Rakhmansya/Kanisius/Andi A Effendy
Komentar