Jakarta, Beritakota Online-Syarifuddin Daeng Punna tokoh masyarakat Sulsel yang ada di jakarta mendapatkan banyak informasi yang berkembang terkait ruang isolasi pasien covid 19 yang mengeluhkan pelayanan dari pihak medis.
Saya sudah banyak melakukan perjalanan keluar masuk ibukota, dan hampir di tiap tempat yang saya datangi banyak mendapatkan masukan dari warga sekitar tempat dimana saya menginap ungkap pria yang sering disapa SAdAP ini.
Dewan pembina Laskar Merah putih sulsel ini menekankan bahwa informasi yang di dapatkan dari berbagai pihak perlu untuk di sampaikan kepada para pemangku kebijakan sebab permasalahan covid ini sangat memberatkan dan membuat ketakutan yang berlebihan di tengah masyarakat.
Saya bahkan baru-baru ini melakukan perjalanan dengan menggunakan travel dengan penyediaan fasilitas penginapan di batam, namun masih saja ada hal yang diluar dugaan saya terjadi, hotel yang seyogyanya saya tempati untuk menginap ternyata dijadikan tempat isolasi bagi para pasien covid 19 terang SAdAP.
Lebih lanjut Ketua Karate Pordibya Inkatzu Provinsi Sulsel ini mengatakan Seharusnya pihak hotel atau penyedia fasilitas tamu memberikan kami informasi sehingga tidak menimbulkan persepsi buruk bagi pihak yang merekomendasikan dan pihak hotel yang menjadi ruang isolasi bagi pasien covid 19, katanya.
Masalah seperti ini menjadi rancu, sebab dugaan saya alokasi anggarannya cukup besar sementara target yang ingin dicapai agar tempat isolasi dipenuhi pasien sehingga amatan saya ada indikasi bahwa pihak hotel sengaja menerima tamu untuk memenuhi target meskipun bukan dari pasien urai SAdAP, yang Juga Anggota Pengurus Dewan Ekonomi Indonesia Timur ini dalam kepada Beritakota Online, Minggu (26/09/2020).
Dengan adanya kejadian seperti itu, saya meminta agar pihak terkait untuk transparan dalam manajemen penanganan karena anggaran yang besar itu dikelola dengan target estimasi berdasarkan kuantitas jumlah pasien yang terpapar covid 19, dan hal ini patut untuk dipertanyakan tukas SAdAP.
Lanjut SAdAP, dimasa pandemi dengan munculnya tantangan resesi ekonomi bangsa, maka perlunya penghematan anggaran, misalnya ruang isolasi pasien covid tidak perlu di tempat yang mewah, justru masyarakat yang saya jumpai disetiap saya kunjungi lebih nyaman dan aman dengan isolasi mandiri di kediamannya masing-masing tinggal dikontrol saja oleh tim medis dengan menyuplai vitamin dan obat-obatan ke rumah pasien, opsi demikian selain menghemat anggaran negara juga tidak membebani masyarakat, cukup di tiap kelurahan disiapkan posko induk kesehatan dengan melibatkan tenaga medis, dibantu oleh mahasiswa jurusan kesehatan yang tersebar di berbagai perguruan tinggi, saya rasa tidak begitu banyak pembiayaan ketimbang dikarantina di hotel.
Pemerintah daerah yang merupakan pengambil kebijakan dapat melakukan MOU dengan pihak, siswa, mahasiswa dan universitas dengan meminta kesiapan mereka khususnya jurusan kesehatan untuk bergerak bersama membentuk posko-posko kesehatan ditiap kelurahan sebagai pusat kontrol pengendalian dan pemeriksaan kesehatan warga tutup SAdAP.
Editor : Andi Eka/Asrat Tella/Saiful Dg Ngemba/H.Sakkar/Andi A Effendy
Komentar